(Foto: AFP)
Penulis: Arief Pambudi
Editor: Andri Budiman
PenaHitam.co.id - Presiden Federation Internasional de Football Association (FIFA) Gianni Infantino akan datang ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu untuk membahas pembentukan tim transformasi sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
Rencana pertemuan ini menjadi salah satu bukti keseriusan FIFA dan Pemerintah Indonesia dalam menyikapi tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.
Tak hanya menunjukkan rasa duka, FIFA bersama Pemerintah Indonesia juga menyikapi tragedi Kanjuruhan dengan membuat sejumlah langkah konkret. Langkah-langkah konkret itu terangkum dalam satu agenda, yakni transformasi sepak bola Indonesia.
Nantinya, agenda transformasi sepak bola Indonesia akan dijalankan oleh tim khusus bentukan FIFA dan pemerintah. Oleh karena itu, Presiden FIFA Gianni Infantino dan dan Presiden Jokowi perlu bertemu secara langsung untuk merancang tim transformasi sepak bola Indonesia.
Jadwal pertemuan antara Gianni Infantino dan Presiden Jokowi kemudian diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Erick Thohir merupakan sosok yang dipercaya menyampaikan surat khusus dari Presiden Jokowi kepada Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10/2022).
Ketika menyampaikan surat khusus dari Presiden Jokowi, Erick Thohir juga sempat berdiskusi terkait tragedi Kanjuruhan dan sepak bola Indonesia bersama Gianni Infantino.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa Gianni Infantino rencananya akan datang ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membicarakan pembentukan tim transformasi sepak bola pada 18 Oktober mendatang.
"Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi ketika Presiden FIFA hadir di Indonesia pada 18 Oktober," kata Erick Thohir, Sabtu (8/10/2022).
"Selain Presiden FIFA juga akan hadir di G-20, 18 Oktober ini yang terpenting, akan terjadi kesepakatan antara FIFA dan pemerintah," imbuhnya.
Menurut Erick Thohir, pembicaraan terkait pembentukan tim transformasi akan menjadi momentum krusial bagi sepak bola Indonesia.
Erick Thohir menilai keberadaan tim transformasi akan menghadirkan koreksi besar-besaran terhadap manajemen sepak bola nasional.
"Kenapa Indonesia disanksi (pada 2015)? Karena FIFA melihat dua pihak yang beseteru. Nah, hari ini, kenapa FIFA belum memberikan sanksi? FIFA akan membentuk tim transformasi. Di situlah akan terjadi koreksi besar-besaran dengan manajemen sepak bola Indonesia," tutur Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick Thohir mengungkapkan pandangan yang membuat FIFA mau membantu transformasi sepak bola Indonesia.
Selain tak ingin melihat tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan terjadi lagi, FIFA melihat Indonesia sebagai negara sepak bola.
"FIFA melihat Indonesia sebagai negara sepak bola yang harus benar-benar mempunyai road map ke depan supaya bisa berbicara di tingkat dunia, yang di mana sayang sekali potensi daripada Indonesia yang selama ini tidak bisa terus berkembang," ungkap Erick Thohir.
Komentar
Posting Komentar