Tinggal di Wilayah Rawan Bencana, Pemkot Bogor Akan Relokasi 5.603 KK

(Foto: Prokompim Kota Bogor)


Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S


BOGOR KOTA, PenaHitam.co.id - Ribuan Kepala Keluarga (KK) di Kota Bogor telah terdata dan diketahui bertempat tinggal di wilayah rawan bencana. Total ada 5.603 KK yang terbagi ke dalam tiga zona, yakni hitam, merah dan kuning.

“Saya telah mendapat laporan dari seluruh kecamatan, total ada 5.603 KK yang berada pada titik rawan di seluruh Kota Bogor,” ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Selasa (25/10/2022).

Dari jumlah itu, 1.203 KK terdata masuk kategori zona hitam, 2.548 KK zona merah dan 1.852 KK zona kuning. Adapun zona hitam merupakan kategori tingkat kerawanan bencana tinggi di mana harus direlokasi ke tempat aman.

“(Zona) hitam itu harus dipindahkan karena berbahaya dan pernah terjadi, mengancam nyawa. Merah itu juga darurat dan bisa dilakukan secara bertahap (dipindahkan). Kuning itu diawasi untuk jangka panjang juga dipindahkan,” papar Bima.

Seiring dengan hal tersebut, kata Bima, pemetaan juga dilakukan terhadap lahan-lahan yang bisa digunakan untuk tempat relokasi. Di mana terdapat tiga lahan yang diproyeksikan untuk tempat relokasi. Yaitu di Kelurahan Mulyaharja (Kecamatan Bogor Selatan), Kelurahan Sukaresmi (Kecamatan Tanah Sareal) dan Kelurahan Cimahpar (Kecamatan Bogor Utara).

“Saat ini kami cek ada tiga lahan yang bisa digunakan untuk tempat relokasi. Di Bogor Selatan seluas tiga hektar di Mulyaharja. Kedua di Tanah Sareal di lahan yang semula direncanakan dibangun stoplet Sukaresmi seluas 1,5 hektare, dan ketiga di Bogor Utara di Cimahpar ada sekitar 3.000 meter persegi,” jelas Bima.

Adapun ketiga lokasi itu, imbuhnya, sebagai tempat relokasi warga yang terdata dengan kategori zona hitam.

Komentar