(Foto-foto: Dok. PenaHitam.co.id)
Penulis: Arief Pambudi
Editor: Donni Andriawan S
BOGOR KOTA, PenaHitam.co.id - Masa kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto-Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim hanya tinggal menyisakan satu tahun ke depan atau tepatnya 15 bulan, sehingga membuat keduanya terus mengejar sejumlah program kerja yang belum diselesaikan.
Oleh sebab itu, duet Bima-Dedie ngebut melaksanakan pembangunan terutama infrastruktur agar Kota Bogor semakin berkembang dan bahkan maju di antara wilayah lainnya di sekitar Ibu Kota.
Apalagi, seperti diungkapkan Bima Arya Sugiarto akhir pekan kemarin, perkembangan kawasan terutama di pusat kota begitu pesat. Kendati belum lama diterpa badai pandemi Covid-19, namun Kota Bogor relatif cepat pulih.
Bahkan, katanya, pemulihan ekonomi Kota Bogor terbilang cepat dan berada di atas kota-kota lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, sebelum purna tugas dirinya bersama Dedie A. Rachim berupaya menyelesaikan janji kampanye dan program kerja.
“Ada rencana memindahkan balai kota ke Bogor Timur. Tentu kita akan membangun pusat kota di sana. Ada pengembangan kawasan bisnis Kedung Halang dan sebagainya,” papar Bima.
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini Pemkot Bogor tengah membangun pedestrian secara bertahap di Jalan Pandu Raya (Bogor Utara) yang rencananya akan terus menyambung hingga ke Jalan Regional Ring Road (R3) di wilayah Katulampa, Bogor Timur.
Ke depan, imbuhnya, Pemkot Bogor akan kembali membangun pedestrian. Meski sempat beberapa kali menerima kritikan. Namun, dirinya mengklaim pembangunan pedestrian memiliki banyak manfaat bagi pengembangan kota.
“Ini adalah untuk membuat stimulan pembangunan ekonomi di zona-zona itu. Di Jalan Pandu Raya, di Jalan Ahmad Yani dan jalan-jalan lain,” ujarnya.
Pembangunan tersebut, masih kata Bima Arya, untuk mengantisipasi pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Sebab, dengan pindahnya ibu kota itu maka Kota Bogor harus memiliki daya tarik yang lebih bagi wisatawan.
“Kota Bogor akan terdampak pemindahan ibu kota. Bimtek, workshop, seminar akan lebih berkurang. Makanya kita harus lebih seksi lagi untuk destinasi wisata, perdagangan dan sebagainya. Makanya, itulah keuntungan. Makanya kita betul-betul mendorong pengembangan kawasan,” tutupnya.
Komentar
Posting Komentar