(Foto: Dok. PenaHitam.co.id)
Penulis: Arief Pambudi
Editor: Andri Budiman
PenaHitam.co.id - Pemerintah saat ini tengah menyusun skema penyesuaian harga Pertalite dan Solar bersubsidi untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi.
Penjelasan soal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Terdapat sejumlah pertimbangan yang membuat pemerintah merencanakan kenaikan harga BBM subsidi, dalam hal ini Pertalite dan Solar subsidi.
Tingginya harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya gap harga keekonomian dan harga jual pertalite dan solar dan berdampak pada kenaikan subsidi dan kompensasi energi.
“Tapi untuk diketahui, harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding mayoritas negara di dunia. Langkah yang disimulasikan termasuk skenario pembatasan volume,” jelas Luhut.
Hingga saat ini, APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 502 triliun. Tanpa ada penyesuaian kebijakan, angka ini bisa meningkat hingga lebih dari Rp 550 triliun pada akhir tahun. Itulah alasan yang membuat adanya rencana harga Pertalite naik.
Meski demikian, Luhut tak menyebut berapa besaran kenaikan harga Pertalite yang akan ditetapkan.
“Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar