(Foto: NU Online)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Andri Budiman
kantorberita.co.id - Umat Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan sejarah kemunculan sumur zamzam. Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, adapun asal-usul sumur zamzam bermula saat Nabi Ibrahim dan sang istri, Siti Hajar bersama bayi mereka Nabi Ismail, tiba di Mekkah.
Saat itu, Mekkah belum berpenghuni, hanya berupa pegunungan yang tandus. Dalam keadaan tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menuju Palestina.
Siti Hajar dan bayinya hanya berbekal air dan kurma di tengah padang tandus. Saat perbekalan menipis, Siti Hajar mulai mencari sumber air dan makanan lantaran Nabi Ismail mulai menangis.
Kemudian, Siti Hajar naik menuju Bukit Shafa, namun tak ada sesuatu pun di gurun yang tandus itu. Kemudian, ia menuju Bukit Marwah dengan harapan yang sama. Hasilnya pun nihil.
Akhirnya, pada putaran ke tujuh tatkala turun dari Bukit Marwah, Siti Hajar mendengar suara aneh dari arah Nabi Ismail berada. Ternyata suara itu merupakan mata air yang mengalir dari tanah di bawah kaki Nabi Ismail.
Melihat kejadian itu, Siti Hajar pun mendekatinya dan membuat gundukan di sekitarnya agar sumber air tidak mengalir ke mana-mana. Nah, mata air tersebut adalah sumur zamzam.
Melansir dari Arab News, nama sumur zamzam berasal dari frasa zome zome yang berarti berhenti mengalir. Frasa itu merupakan ucapan dari Siti Hajar saat berusaha menahan aliran mata air tersebut.
Sementara berdasarkan informasi lainnya, zamzam berarti banyak atau melimpah ruah dalam bahasa Arab. Nama ini sesuai dengan kondisi sumur zamzam yang tidak pernah kering meskipun telah digunakan selama ribuan tahun.
Lantaran sumur zamzam merupakan sumber mata air yang berada di area Masjidil Haram Mekkah, maka jemaah haji maupun umrah biasanya akan berkunjung ke sumur zamzam ketika berada di tanah suci.
Selain itu, sumur zamzam mempunyai banyak keistimewaan baik dari sisi sejarah maupun aliran airnya.
Komentar
Posting Komentar