(Foto-foto: Istimewa)
Penulis: Yuda Muhtar
Editor: Donni Andriawan S.
KOTA BOGOR, kantorberita.co.id - Peta persaingan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 perlahan mulai memanas, kendati pelaksanaannya baru akan dimulai akhir 2023 mendatang.
Tapi, partai politik (parpol) maupun para kader yang akan maju pada pesta demokrasi lima tahunan itu sudah mulai memanaskan mesin politiknya.
Konstelasi sengit pun terlihat di internal parpol. Ini seperti yang ditunjukkan para bakal calon legislatif (bacaleg) yang akan bertarung, bahkan mereka yang berada di satu daerah pemilihan (dapil) sekali pun.
Setidaknya seperti yang terjadi dengan dua bacaleg dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor dapil selatan. Yaitu antara Eddi Kholki Zaelani dengan Riki.
Maju sebagai pendatang baru, namun masing-masing memiliki modal politik yang bisa dikatakan nyaris seimbang dengan penguasaan basis massa di wilayah yang tak jauh berbeda.
Pertarungan keduanya di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang diprediksi akan memanas, sama seperti kondisi saat ini. Di mana antar kedua kader PKB itu sudah mulai melancarkan berbagai strategi untuk mengantarkan mereka sebagai wakil rakyat terpilih periode 2024-2029.
Di berbagai kesempatan, keduanya tampak "bersikap dingin" satu sama lain. Tidak jarang saling melemparkan propaganda untuk menjatuhkan langkah lawannya melenggang ke Gedung DPRD Kota Bogor.
Seperti saat penyerahan secara simbolis Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui anggota DPRD RI dari PKB Neng Eem Marhamah, Kamis (9/6/2022), di Kantor Kecamatan Bogor Selatan.
"Sebenarnya arah peta pertarungan politik jelang pemilu 2024 ini sudah jelas. Jelas secara penguasaan wilayahnya maupun prediksi perolehan suaranya. Namun yang jelas ini akan menjadi pertarungan sengit antar caleg untuk sedapat mungkin meraih suara terbanyak. Saya hapal betul sepak terjang seorang Pak Riki seperti apa berikut kekuatannya," ungkap Eddi Kholki Zaelani.
Sementara Riki hanya menanggapi dengan santai dan lugas pernyataan pesaingnya tersebut. Dirinya hanya menyatakan bahwa sebagai bacaleg tidak akan tinggal diam tatkala lawan politik "satu atapnya" itu bergerilya untuk menarik simpati masyarakat.
"Semua akan indah pada waktunya. Yang terpenting kita tetap berikhtiar dan berdoa, semoga apa yang menjadi hajat kita dikabulkan. Sambil menunggu waktunya nanti, kita akan terus turun ke wilayah. Saya sudah kuasai beberapa wilayah yang menjadi lumbung suara, dan Insya Allah tidak akan bisa disusupi kubu Pak Eddi Kholki," ujar Riki.
Namun yang jelas, Eddi Kholki Zaelani yang berdomisili di wilayah Ranggamekar mengklaim telah mempunyai basis massa yang kuat. Tidak saja di kandangnya, namum juga di beberapa wilayah lainnya.
Pun dengan Riki yang berasal dari wilayah Harjasari, sama-sama mengklaim sudah memiliki kekuatan massa yang sudah dirintisnya sejak beberapa waktu lalu.
"Sekarang tinggal bagaimana kita memastikan agar pesta demokrasi ini tidak tercoreng dengan permainan kotor, tidak terjadi kecurangan yang akan merugikan caleg sehingga menimbulkan sengketa hasil pemilu," tegas Eddi Kholki Zaelani yang pernah menjadi komisioner KPU Kota Bogor itu, yang disepakati Riki, Ketua BKM Harjasari.
Komentar
Posting Komentar