Dampak Kebocoran Pipa, Pelanggan di Girangsari Kembali "Disiksa" Perumda Tirta Pakuan


(Foto: Istimewa)

Penulis: Yuda Muhtar
Editor: Donni Andriawan S.

BOGOR KOTA, kantorberita.co.id - Baru sehari pelanggan di Girangsari RT 002/008 Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ingin merasakan dampak dari perawatan dan peningkatan jaringan pipa Perumda Tirta Pakuan di lingkungan permukiman mereka, namun lagi-lagi harus gigit jari.

Pasalnya, belum juga mereka merasakan hasil optimal dari hasil maintenance yang dilakukan perusahaan plat merah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor itu namun harus kembali "disiksa" oleh matinya pasokan air sebagai dampak dari kebocoran jaringan pipa di wilayah Rancamaya selama dua hari berturut-turut.

Kebocoran besar yang pertama terjadi Senin (20/6/2022), yang mengakibatkan putusnya pasokan air sejak pagi hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Kejadian berikutnya tak kalah mirisnya, Selasa (21/6/2022), karena lagi-lagi pelanggan mesti menelan kenyataan pahit tak mendapatkan setetes air pun dari Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

Bahkan hingga berita ini ditulis pukul 21.10 WIB, para pelanggan masih harap-harap cemas menantikan air yang tak kunjung keluar.

Imbasnya, para pelanggan tidak bisa mengerjakan aktivitasnya lantaran ketiadaan air. Mulai dari sekadar untuk berwudhu, mencuci piring hingga mencuci pakaian.

Seperti yang dirasakan Afifah Salim. Untuk mendapatkan informasi dan kepastian, bahkan dirinya berulang kali menanyakan kepada pengurus RT.

"Saya sudah benar-benar kesal dengan pelayanan buruk PDAM ini. Saya sampai berkali-kali menanyakan soal gangguan ini ke Pak RT, karena punya kontak orang PDAM-nya. Mau sampai kapan gangguan terus, kebocoran terus. Giliran kita minta pengertian sama kompensasi nggak ada sama sekali, licik banget PDAM," kesal Afifah.

Kekesalan senada juga diungkapkan warga lainnya, Eni. Selain mengancam tidak akan membayar tagihannya, ia pun akan mencabut diri dari kepersertaan sebagai pelanggan.

"Buat apa juga jadi pelanggan kalau cuma disiksa terus kayak begini. Kalau ditanyain ke orang PDAM jawabnya pada enteng-enteng saja. Yang sabar, mohon pengertian, ada kebocoran, ada perbaikan. Sudah macam-macam terus alasannya. Kita cuma pengen air lancar dan bersih kayak di perumahan-perumahan," ujarnya dengan nada tinggi kepada kantorberita.co.id.

Komentar