Tips Mudik Aman dan Nyaman Pakai Motor

(Foto: Naik Motor)


Penulis: Yudi Effriadi
Editor: Donni Andriawan S.


KOTA BOGOR, kantorberita.co.id - Meskipun Hari Raya Idul Fitri masih menyisakan waktu dua pekan ke depan, namun sudah banyak orang yang mempersiapkan diri. Di antaranya soal pemilihan moda transportasi yang akan digunakan untuk pulang ke kampung halaman.

Salah satu pilihan moda transportasi yang banyak dipilih untuk mudik adalah motor. Selain bebas macet, pemilihan kendaraan roda dua juga lantaran efisien dari aspek biaya.

Walau demikian, bukan berarti mudik menggunakan motor tidak berisiko. Oleh sebab itu, penting bagi calon pemudik untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Mulai dari kesiapan fisik hingga motor yang akan dikendarai.

Gunakan riding gear lengkap

Beda halnya dengan mobil yang mempunyai bodi untuk melindungi seluruh penumpangnya dari terpaan cuaca panas dan guyuran hujan, motor tidak demikian.

Maka sudah seharusnya pengendara motor wajib menggunakan riding gear lengkap untuk kenyamanan dan keselamatan. Aspek ini mulai dari penggunaan helm ber-SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang hingga sepatu.

Sesuai peruntukannya, tiap-tiap riding gear tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Seperti helm yang jelas untuk melindungi kepala dari terjadinya benturan, pun dengan sarung tangan. Untuk meminimalisir luka gores atau yang lebih fatal saat pengendara terlibat insiden di jalan.

Ini sama halnya dengan fungsi jaket dan sepatu, yang sama-sama wajib digunakan pengendara motor. Terlebih akan berkendara jauh seperti perjalanan mudik.

Bawa mantel hujan

Karena berkendara menggunakan motor yang notabene tanpa perlindungan sama sekali bagi pengendaranya saat hujan turun, maka membawa mantel hujan menjadi sebuah keharusan.

Kita tidak pernah tahu kapan hujan akan turun, meskipun mungkin telah mendapatkan informasi awal soal prakiraan cuaca di rute yang akan dilewati.

Demi keamanan dan kenyamanan, pilihlah mantel hujan dengan model setelan (jaket dan celana). Jangan pernah sekalipun untuk menggunakan model ponco yang sangat berbahaya dan tidak melindungi tubuh sepenuhnya dari guyuran air hujan.

Bawa perlengkapan kunci standar

Meskipun motor telah dilakukan servis sebelum keberangkatan, tidak ada salahnya untuk membawa kunci-kunci standar saat perjalanan mudik.

Jika terjadi kendala di perjalanan, setidaknya dengan bekal itu dapat mengatasinya dengan cepat. Apalagi bila bengkel cukup jauh jaraknya.

Servis motor yang akan digunakan

Identik dengan perjalanan yang jauh, maka sebelum melakukan mudik wajib melakukan pemeriksaan motor yang akan dikendarai.

Servislah motor di bengkel langganan, atau sekadar melakukan pengecekan terhadap komponen-komponennya. Mulai dari sistem kelistrikan, pengereman, mesin hingga bagian kaki-kaki.

Bila ada yang mesti diperbaiki, segera lakukan. Jika ada komponen yang mesti diganti, jangan ditunda.

Jangan bawa barang berlebih

Pada momen arus mudik dan balik Lebaran, kerap ditemui pengendara motor yang membawa barang berlebih. Belum lagi jumlah penumpangnya hingga lebih dari satu orang.

Hindarilah kebiasaan keliru itu. Ingat, motor bukanlah kendaraan atau angkutan barang dan orang yang bisa memuat banyak kapasitas.

Dengan barang bawaan yang berlebihan akan menyulitkan dalam melakukan manuver terhadap motor yang dikendarai. Kondisi tersebut tentu sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Persiapkan kondisi tubuh

Tak kalah pentingnya sebelum memulai perjalanan mudik adalah mempersiapkan kondisi fisik. Dengan stamina yang baik akan tercipta perjalanan yang aman dan nyaman.

Istirahatlah yang cukup sebelum mudik. Sebaiknya tidur minimal 8 jam sebelum memulai perjalanan. Ini agar tubuh dalam kondisi bugar dan siap menempuh perjalanan panjang.

Disiplin dan patuhi aturan lalu lintas

Karena musim mudik Lebaran, sudah pasti akan terjadi kepadatan volume kendaraan. Untuk itu penting bagi pemudik motor dan pengendara lainnya untuk sama-sama disiplin dan mematuhi semua aturan lalu lintas atau arahan petugas di lapangan.

Jangan egois, tumbuhkan rasa empati dan kesadaran dalam diri bahwa jalan raya merupakan fasilitas publik yang juga digunakan orang lain.

Komentar