Mau Wisata Ke Sukabumi? Ini Titik Lokasi Macetnya

Ilustrasi kemacetan. (Foto: Cianjurpedia)

Penulis: Yudi Effriadi
Editor: Donni Andriawan S.

BOGOR, kantorberita.co.id - Kemacetan panjang terjadi di jalur arteri Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada masa liburan panjang Lebaran 1443 H. Sejak hari pertama Lebaran, kepadatan kendaraan sudah mulai terlihat.

Tingginya volume kendaraan ini terus meningkat hingga H+3 Lebaran, di mana kendaraan pribadi seperti mobil dan motor paling mendominasi jalur arteri Bocimi.

Awak redaksi kantorberita.co.id melakukan pemantauan menggunakan kendaraan roda dua sejak pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga siang pukul 14.00 WIB, Rabu (4/5/2022), yang dimulai dari Simpang Ciawi sampai ke kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Dari hasil penelusuran tersebut diketahui sejumlah titik lokasi kemacetan yang mengular setidaknya minimal sejauh 2 km. Ada beberapa di antaranya kendaraan bergerak merayap, namun ada juga yang bahkan hingga tidak berhenti total.

Untuk titik kemacetan pertama yaitu tak jauh dari pintu keluar Tol Bocimi di Cigombong. Pengendara yang akan menuju ke Sukabumi harus sudah bersabar menghadapi antrean panjang kendaraan. Kemacetan di titik ini sepanjang kurang lebih 3 km hingga ke kawasan Tenjo Ayu.

Selepas itu kendaraan bisa melaju lancar, tapi tak berlangsung lama. Karena, hanya beberapa ratus meter dari Tenjo Ayu sudah terjadi kembali antrean panjang kendaraan mulai dari Kembang Kuning hingga ke pusat kemacetan di Pasar Cicurug.

Berhasil melewati titik itu, laju kendaraan kembali harus tersendat sebelum Stasiun Cicurug hingga ke Simpang Cidahu. Meski begitu, di titik ini kendaraan bisa berjalan merayap.

Berikutnya di kawasan Parungkuda yang dimulai sekitar 1 km menjelang pasar. Di sini para pengendara harus mengelus dada, meski kemacetan tidak separah di Pasar Cicurug.

Kemudian antrean panjang kendaraan kembali terjadi menjelang pertigaan CIikidang atau sekitar 1 km sebelum Pasar Cibadak. Sebab, di sini banyak keluar masuk kendaraan baik yang akan menuju Pelabuhanratu maupun sebaliknya.

Kendaraan masih harus terus merayap hingga melewati pertigaan berikutnya, yaitu menuju akses ke jalan Pelabuhanratu.