Ilustrasi kemacetan di Jalan Raya Tajur, Kota Bogor. (Foto: Arief Pambudi/kantorberita.co.id)
Penulis: Arief Pambudi
Editor: Donni Andriawan S.
BOGOR, kantorberita.co.id - Kondisi lalu lintas saat arus balik Lebaran 1443 H tidak kalah padatnya seperti yang terjadi ketika arus mudik, meski sudah ada rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian bersama pihak terkait lainnya.
Mengingat kondisi tersebut, para pengendara mobil khususnya harus lebih cermat dalam mengelola perjalanannya. Satu di antaranya soal tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pasalnya, hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur-jalur mudik termasuk di ruas tol akan dipenuhi kendaraan yang mengantre. Oleh sebab itu, penting bagi pengendara untuk sebisa mungkin menghemat penggunaan BBM-nya.
Muchlis, mekanik di salah satu bengkel mobil umum di Kota Bogor menyebutkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi BBM kendaraan.
"Sebenarnya ada banyak faktornya, tapi yang paling pengaruh itu ada tiga. Yaitu cara berkendara, beban muatan kendaraan dan membuka kaca jendela mobil," ungkap Muchlis kepada kantorberita.co.id, Sabtu (7/5/2022).
Untuk faktor yang pertama, ia menyarankan supaya pengemudi tidak mengemudikan kendaraannya secara agresif atau tidak sering menginjak pedal gas secara spontan dan dalam.
"Karena, kebiasaan buruk itu masih sering dilakukan pengemudi yang akhirnya secara tidak langsung membuat BBM tersedot lebih banyak dari seharusnya," papar Muchlis.
Lantas soal beban muatan yang juga mesti diperhatikan. Apalagi di masa mudik seperti ini sering ditemui kendaraan yang membawa beban berlebih, tidak hanya di dalam kabin namun hingga menyimpannya di atas kap mobil.
"Tentu saja beban yang berlebihan itu membuat kinerja mesin menjadi lebih berat, mobil jadi lebih butuh tenaga yang ekstra buat menggerakkan kendaraan dan pastinya konsumsi BBM yang lebih banyak," terangnya.
Terakhir, meski terkesan sepele namun justru kebiasaan ini turut mempengaruhi konsumsi BBM. Karena banyak pengendara yang tidak sadar dengan terbukanya kaca jendela mobil akan membuat angin masuk ke dalam kabin dan menghambat laju kendaraan.
"Apalagi kalau di jalan tol yang rata-rata kecepatannya tinggi, tekanan angin yang masuk dari luar akan membuat laju kendaraan terbebani. Jadi sebaiknya tutup semua kaca jendela. Jika ingin mengeluarkan sirkulasi udara, lakukan saat mobil berhenti," ujar Muchlis.
Komentar
Posting Komentar