DPRD Kecewa SILPA APBD Kota Bogor 2021 Tembus Rp 343 Miliar

(Foto: Tangkapan layar Instagram Jenal Mutaqtin)


Penulis: Yudi Effriadi
Editor: Donni Andriawan S.


KOTA BOGOR, kantorberita.co.id - DPRD Kota Bogor secara khusus menyoroti konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam perencanaan pembangunan.

Sorotan tersebut dikemukakan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin, dikarenakan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bogor untuk tahun anggaran 2021 diketahui adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD Kota Bogor tahun 2021 yang jumlahnya hingga mencapai Rp 343 miliar.

Tidak saja menyorotinya, bahkan wakil rakyat itu mengungkapkan kekecewaannya karena adanya SILPA yang sangat tinggi di saat Pemkot Bogor disebut membutuhkan anggaran. Bahkan mesti melakukan refocusing hingga empat kali pada tahun anggaran tersebut.

“Panitia Khusus (Pansus) baru rapat ketiga untuk melihat jawaban Pemkot. Minimal soal tindak lanjut rekomendasi tahun lalu dari kita seperti apa. Dinas-dinas konsisten atau tidak. Pak wali harus sedikit lebih tegas. Tidak hanya jawaban tanggapan dari rekomendasi yang sudah disampaikan. Dibalas (jawaban) oke, iya, oke, iya. Tapi faktanya tidak terealisasi. Itu yang bikin kita kecewa,” papar politisi Partai Gerindra itu, Selasa (26/34/2022).

Melalui Pansus, pihaknya akan melihat lebih dalam penyebab dan dari program mana saja sehingga SILPA bisa membengkak hingga nilainya mencapai ratusan miliar.

“Kita ingin fokus realisasi angka SILPA yang cukup besar pada 2021 mencapai Rp 343 miliar. Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) selalu berjibaku mencari sumber PAD untuk memenuhi kebutuhan kegiatan infrastruktur pembangunan. Tapi kita kecewa, faktanya hari ini SILPA 2021 mencapai Rp 343 miliar,” bebernya.

Namun demikian, tidak ada sanksi bagi Pemkot Bogor atau wali kota jika tidak menjalankan rekomendasi dari DPRD. Hanya saja dalam proses pembangunan, ada peran legislatif dan eksekutif.

Sehingga, imbuhnya, rekomendasi tersebut tidak hanya sekedar dibaca dan jadi catatan. Namun ada hal yang harus direalisasikan untuk masyarakat.

"Ini mah logikanya kita lagi butuh uang, sudah refocusing empat kali, pas laporan kok malah SILPA. Kalau defisit sih oke, artinya kita memang perlu anggaran dan sudah terealisasi, tapi ini nggak,” tutupnya.

Komentar